Saturday, July 13, 2019

You, I Love Bagian 1 (Film Jepang)

You, I Love


Sumber konten dan gambar : Asmik Ace Entertainment



Tangan Yuu gemetar saat memasangkan kancing baju Rin. Apalagi saat dia mendongak dan mendapati Rin sedang menatapnya. Wajahnya sontak memerah. Dia tidak sanggup memasang kancingnya.

Dengan dingin Rin mencemooh Yuu. Katanya Yuu itu sampah. Memasang satu kancing baju saja tidak becus.


Yuu minta maaf. Tapi kata Rin bodo amat. Dia berdiri dan berkata akan menemui Yuu 15 menit lagi. Jadi jangan sampai telat. Yuu manggut-manggut. Dia menarik nafas dan menggenggam ujung rambutnya begitu Rin pergi.

Ternyata Rin keluar lewat jendela kamar Yuu dan masuk ke kamarnya sendiri. Awalnya dia hanya berdiri diam. Eh tiba-tiba dia teriak kayak seseorang yang habis melakukan kesalahan.


"Aku melakukannya lagi," gerutu Rin sambil menyandarkan tubuhnya di ranjang. Dia lalu guling-guling di kasur. "Kenapa lagi-lagi begini sih?" Rin menghentak-hentakkan kepalanya di kasur.

***

Yuu curhat sama burung piaraannya. "Bunosuke! Ternyata aku memang payah! Saat bersama Rin, jantungku berdebar luar biasa. Rasanya belakangan ini diriku menjadi aneh."

Bunosuke berkicau seolah menyahuti curhatan Yuu.


Sementara Rin di kamarnya sedang berteriak senang. "Yey!! Saking sukanya rasanya mau mati! Suka suka suka! Imutnya!" Rin cengengesan sambil memeluk guling sampai tidak menyadari Keita masuk.

"Coba itu kamu katakan pada Yuu. Daripada tiap pagi ngelantur nggak jelas," saran Keita.

Rin bangun. "Kalau aku bisa bilang gitu, udah lama bibirnya kurenggut." Rin menatap gulingnya dan memonyongkan bibirnya.

Keita heran, padahal Rin segitu sukanya pada Yuu. Tapi bisa-bisanya tiap pagi mengasarinya.

Rin menyangkal. Dia bukannya mengasari Yuu. Tapi mau gimana lagi. Tiap bertatapan, jantungnya rasanya mau copot.

Menurut Keita, Rin hanya perlu bersikap baik pada Yuu. Tapi kata Rin dia tidak bisa bertingkah seculun itu.

Keita tanya memangnya bersikap baik itu culun?


"Tapi kamu kan tahu, sejak dulu aku memang begini. Memangnya bisa kalau karakterku dirubah?" Jawab Rin sambil telungkup memeluk gulingnya.

Memangnya Rin nggak kasihan sama Yuu? Dia memperlakukan Yuu seolah dia orang yang payah. Kalau gitu terus mah, mungkin Yuu tidak bisa merasakan satupun cinta.

Rin tampak memikirkan kata-kata Keita. Dia bangkit dan bilang kalau itu bagus juga. Daripada melihat Yuu dengan cowok lain, mendingan dia terus bersikap begitu (kasar) pada Yuu. Lalu Yuu akan menjadi miliknya selamanya.


Rin tertawa sambil memandangi tangannya. Keita menggeplak kepalanya. "Pikiranmu kacau. Aku nggak ingat aku membesarkan anak yang seperti itu."

"Memangnya kamu ibuku?"

"Dekat-dekat dengan kalian ya begini jadinya. Nyebelin banget!"

"Apa katamu ibu-ibu?!"

"Berisik! Dasar kau tipe S palsu! Pengecut sejati!"

Rin tanya apa maksudnya? Tipe S palsu? Pengecut sejati? Rin memiting Keita. Keita pura-pura memanggil Yuu. Saat Rin menoleh, Keita gantian memiting Rin hingga Rin kesakitan dan bilang kalau dia tadi cuman guyon.

***

Koyomi menggedor pintu kamar Rin. Katanya Rin dan Keita berisik banget sedari pagi. Dia melihat Yuu keluar dari kamarnya dan menghampirinya. Keduanya saling memberi salam.

Koyomi mengelus rambut Yuu. Katanya Yuu imut banget hari ini. "Ke sekolah yuk! Berdua saja!" Koyomi menggandeng tangan Yuu.


Keita yang sedari tadi memperhatikan mereka berdua, memanggil Koyomi. Katanya kalau Koyomi gitu terus dia nggak akan bisa punya pacar.

Koyomi tidak peduli asalkan ada Yuu. Tapi kata Keita, Koyomi akan dibunuh Rin kalau dia melihatnya.

"Bukannya Rin yang akan mati? Dasar pencemburu buta!" Ejek Koyomi.


Rin keluar dari kamarnya. Dia bertingkah sok dingin lagi dan menyerahkan tasnya pada Yuu. "Ayo berangkat!"

Yuu langsung mengekori Rin. Tapi Koyomi menghentikan mereka berdua. Yuu jangan mau dengan mudahnya membawakan tas Rin. Tapi dengan polosnya, kata Yuu, Rin cuma ingin mengobati Yuu yang payah.

Koyomi dan Keita hanya bisa menghela nafas. Sementara Rin tersenyum mendengar kenaifan Yuu. Mereka pun berangkat sekolah bersama-sama. Ternyata mereka berempat tinggal di gedung apartemen yang sama.


Sesampainya di sekolah, keempatnya langsung jadi bahan gosip karena kerupawanan mereka. Atanya mereka berteman sejak kecil.


Yang pertama adalah Izumi Rin yang gantenganya maksimal bak seorang idola. Lalu Fuji Keita yang imut. Sakashita Koyomi yang cakep. Dan terakhir Haruna Yuu yang paling cocok dijadikan pacar, tampang anak baik-baik.

Yuu berjalan sambil menggenggam ujung rambutnya dan berkata maafkan aku. Koyomi menghampirinya dan tanya kenapa. Kata Yuu, anak-anak berbisik kenapa ada sampah yang tercampur dalam sekelompok berlian.

Koyomi menenangkannya. Anak-anak tidak bilang begitu. Mereka memuji Yuu. Tapi Yuu tidak mendengarkannya dan terus minta maaf.

Koyomi menyalahkan Rin sebagai penyebab Yuu nggak pedean.


Rin menghampiri Yuu lalu berbisik di telinganya.

"Jangan cemas. Tidak ada yang memandangmu sebagai sampah."

Yuu mendongak dan menatap Rin. Rin tersenyum padanya. Yuu ikut tersenyum dan berterimakasih. Rin mengajaknya jalan lagi.

***

Bel tanda istirahat berbunyi. Pak Guru mengingatkan kalau pekan depan ada eksperimen dan anak-anak harus berpasangan.


Yuu memandang Rin yang tampak sedang menatap keluar jendela. Dengan malu-malu Yuu menghampiri Rin. Dia tanya apa Rin sudah menentukan akan berpasangan dengan siapa untuk eksperimennya.

Rin menatap Yuu. Wajah Yuu langsung merona. Dengan nada dramatis, Rin menjawab, dengan siapa lagi kalau bukan dengan Yuu.

Yuu tersenyum senang. Tiba-tiba Rin berdiri dan menyudutkan Yuu ke tembok. Dia tidak akan mengijinkan Yuu menolaknya. Rin memeluk Yuu. Tapi hidungnya seperti mencium bau tidak sedap.


Ternyata tadi hanya khayalannya Rin. Gubrak!!! Kenyataannya, saat ini Rin sedang memeluk entah keranjang apa. Sedangkan Yuu tampak memperhatikannya dari belakang.

Rin meletakkan keranjangnya di meja dengan agak keras. "Pasangan eksperimen.... nggak ada yang akan mau sama kamu. Karena pasangan denganmu cuma bawa sial." Rin berlalu pergi. Tampak jelas kalau Yuu kecewa.


Keita naik ke atap sekolah menghampiri Rin yang duduk termenung. Mereka beneran di atap genteng, bukan rooftop ala ala drama Korea. Rin curhat kalau dia salah ngomong lagi. Dia mengatakan hal nyelekit pada Yuu.

Kata Keita, dari dulu mah Rin emang udah kasar sih. Keita ngasih roti dan minuman untuk Rin. Rin menerimanya. Katanya dia sangat takut pada dirinya yang teramat mencintaimu Yuu.

Keita tanya kenapa Rin tidak bisa jujur pada Yuu. Padahal Rin tahu kalau Yuu akan tersakiti kalau Rin bilang begitu (kasar).


Rin jadi melo. "Makanya aku takut. Aku takut akan dibenci kalau terus begini." Rin merebahkan tububnya di genteng dan nangis kaya anak kecil.

***

Yuu makan berdua dengan Koyomi. Melihat raut wajah Yuu yang murung, Koyomi tanya ada apa. Apa Yuu sakit? Apa Yuu mengginggit lidahnya? Coba bilang Ahm!


Yuu mengaku kalau dia ingin berubah. Dia tidak ingin dibenci Rin. Dari sampah, dia ingin menjadi manusia.

"Kamu tuh manusia. Itu cuma perkataannya saja yang seenaknya."

Yuu menggeleng. Dia masih saja membela Rin. Katanya, Rin seperti itu supaya Yuu bisa terlihat seperti manusia. Doengg!!!

Koyomi menghela nafas. Apa harus Rin? Apa bagusnya Rin?

Yuu cerita, kata ayahnya, kalau ada cowok yang memperlakukannya baik, berarti sebenarnya jahat.


Koyomi melotot. Hah?

Rin selalu bersikap tegas pada Yuu. Itu membantunya menghilangkan sisi payahnya.


Keita makan rotinya. Rin bilang, dia sudah sangat menyukai Yuu. Dari saat pertama bertemu.

Keita mengaku sudah tahu. Cuma itu yang dia kagumi dari Rin.

Rin bangun. Dia tanya, apa maksudnya cuma itu?

Keita menjelaskan, kalau Rin juga sudah mengasari Yuu sejak pertama mereka bertemu.

"Aku nggak mengasarinya! Aku cuma sedikit iseng padanya. Karena dia kelewat imut."


Flashback

Yuu kecil memperkenalkan diri sebagai tetangga sebelah Rin yang baru pindah. (Lucu. Badannya kecil tapi kepala mereka Rin dan Yuu dewasa)

"Anu,,," Yuu tampak gugup.

Rin terlihat terpesona. Tapi dia malah bicara kasar. "Bi bi bicara yang jelas, Sampah!"

Yuu langsung minta maaf. Keita keluar dari apartemennya dan mengintip mereka. Dia melotot melihat sikap Rin.

Flashback end

"Itu mah benar kamu mengasarinya."

"Nggak!!" Rin menggigit rotinya. Dia bilang kalau dia salut sama ayah Yuu. Jadi dia mencoba menirunya.


Diperlihatkan saat Ibu Rin minta maaf pada ibu Yuu. Rin tampak mengintip mereka. Ibu Rin minta maaf karena Rin berkata kasar. Tapi kata ibu Yuu tidak apa-apa. Dia juga minta maaf karena Yuu sering gagap gitu, soalnya ayah Yuu terlalu menjaganya. Katanya cowok yang baik itu sebenarnya cowok yang jahat. Rin kecil tersenyum mendengarnya.


Rin dan Keita turun dari atap. Rin nggak paham sama perasaan ayah Yuu. Kalau punya anak cewek seimut itu pasti banyak yang ngincer. Makanya dia juga berusaha mengajarinya, bahwa Yuu itu payah dan banyak kekurangannya. Dengan begitu kepercayaan dirinya akan sirna dan dia nggak akan berani bicara sama orang asing.

"Kayaknya pengajaran darimu berhasil ya?" Ucap Keita.

"Untuk saat ini. Tapi pemikiran itu terlalu kacau. Nggak papa sih kalau itu bisa membuatnya berada di sisiku."

"Tapi, bukannya kalau begitu jadi tambah ngebosenin? Kau lebih santai padanya belakangan ini. Dan juga, kau keseringan mengasarinya. Kalau begitu, hubungan kalian berdua akan terus begini.


Empat sekawan pulang sekolah. Yuu membawakan tas Rin lagi. Koyomi yang jalan di belakang bersama Keita berkata gawat karena Yuu menganggap Rin orang baik.

Keita tanya, tapi Koyomi tahu kan kalau Rin benar-benar menyukai Yuu? Yuu pun demikian.

Itulah yang bikin Koyomi jengkel. Pada hubungan Rin dan Yuu, rasanya mereka tidak bisa masuk ke dalamnya.

MenurutKeita, itu mah karena Rin dan Yuu saling suka semenjak masih kecil.

Perasaan cinta pertama?

Keita mengangguk. Rin juga belum begitu sadar, cara Yuu menyampaikan perasaannya juga salah.

Koyomi membela Yuu. Itu karena Rin yang terlalu aneh. Tapi kata Keita, Yuu juga aneh.


"Ah! Padahal lebih baik kalau Yuu menyukai dan mencintai diriku seorang! Padahal itu yang membuatku paling bahagia," ujar Koyomi.

Keita menatap Koyomi. Katanya Koyomi juga aneh ya? Mata Koyomi membola. Ada gambar petir diatas kepalanya. Koyomi menggeleng agar gambarnya hilang. HAHA.


Yuu bercermin dan latihan tersenyum. Tapi senyumnya malah aneh, hehe. Dia menoleh ke jendela dan kaget melihat Rin ada di sana.

Bersambung ke You, I Love bagian 2

1 comments so far

Hallo akhirnya nemu juga blok yang bikin draman n filem jepang onne-can tolong ya sinopsis filem ini di tamatin tertunggu lho arigatho gosaemats 🤩🤩☺️🙃


EmoticonEmoticon