Legend of Fuyao
Episode 1 part 1
Sumber : Zhejiang TV
Sumber : Zhejiang TV
"Apakah kau tahu bagaimana lima wilayah itu menjadi lima wilayah yang sekarang? Kekaisaran Tujuh Bintang yang ditunjuk oleh Cakrawala Tanah Suci untuk menguasai tiga negara yaitu, Air Dalam, Bajak, dan Iblis Surga. Negara itu sejahtera dan masyarakat damai. Tetapi seratus tahun yang lalu Di Feitian membantai lima wilayah ini. Masyarakat sangat menderita dan sengsara. Tetua cakrawala, Chang Qingzi, menggunakan Daun Jiwa Mistis untuk membalikkan keadaan perang ini. Tetapi Di Feitian tidak langsung menghilang begitu saja. Ada beberapa sisa tetesan darahnya berubah menjadi padat dan membentuk sebuah Batu Lima Warna. Dan sekarang Di Feitian akan kembali lagi. Orang yang akan membangunkannya adalah seorang gadis yang memiliki batu lima warna. Kau adalah orang yang ditakdirkan oleh Daun Jiwa Mistis. Hanya kau yang dapat mengubah dunia ini. Cari gadis yang mempunyai batu lima warna. Atau lima wilayah ini akan terkutuk selamanya lagi."
Di tengah padang salju, seseorang berdiri dengan mata tertutup kain hitam. Beberapa saat kemudian penutup matanya terlepas dan terbang terbawa angin. Dialah Fuyao (Yang Mi). Dia berbalik memandang sebuah pagoda yang di atasnya terdapat sebuah bola besar yang menyala seperti api. Lalu datanglah prajurit yang menunggang kuda, mereka terbuat dari es, bertanya, "Siapakah yang datang kesini?"
"Fuyao."
Merekapun bertarung. Dan ternyata bukan hanya ada satu prajurit es tapi ada banyak. Satu persatu prajurit dan kudanya di hancurkan oleh Fuyao hingga tak bersisa. Fuyao terbang hendak menjangkau bola api. Dia tersenyum ketika bola api semakin dekat. Namun tiba-tiba ada seutas tali yang mengait pergelangan tangannya dan menariknya hingga dia terlempar ke belakang dan akhirnya terjatuh di sebuah tempat tepat di tengah sebuah gambar bintang. Lalu datanglah dua orang perempuan berbaju putih. Salah satu dari mereka memarahi Fuyao yang tidak mau menunduk pada kakak seperguruannya.
Fuyao malah menjawab dengan santai. "Kakak seperguruan Pei benar-benar tanpa belas kasihan saat bertarung."
"Sebagai pelayan rendah dari perguruan mistis hitam, bagaimana kau pantas menyebutku kakak seperguruanmu? Jangan pikir hanya karena kakak seperguruan pertama mengajarimu kungfu lalu jadi sederajat dan akan mendapatkan perlakuan yang sama denganku. Seseorang dari status rendah akan selamanya berstatus rendah."
"Derajat yang sama dan perlakuan yang sama? Baiklah. Tapi sayangnya aku hampir saja belajar kungfu itu."
"Jangan harap! Kau melanggar peraturan jiwa mistis dan masuk ke Tempat Suci Lima Cara secara diam-diam untuk belajar. Hari ini aku pasti akan membawamu untuk menghadap ketua perguruan. Aku akan melihat siapa yang berani mendukungmu."
Fuyao langsung panik. "Tunggu sebentar. Semenit saja. Aku tidak melanggar peraturan perguruan kenapa kau ingin membawaku ke ketua perguruan. Jika kau ingin menangkap pencuri, maka kau harus punya barang curiannya. Kau harus menangkapku dulu."
Kakak Pei kesal karena Fuyao keras kepala. Dia menyuruh pelayannya, A Lie, untuk mengikat Fuyao. Tentu saja Fuyao tidak menurut. Dia melawan dan mencoba kabur lewat jendela. Namun di balik jendela ternyata jurang tak berdasar. Kakak Pei menyuruhnya melompat saja kalau tidak takut.
"Aku sangat takut. Tapi karena kakak seperguruan yang memerintahkanku, maka aku harus menurutinya." Fuyaopun melompat dengan tali yang masih mengikat pergelangan tangannya. Dan sisi tali satunya ternyata terikat pada kaki A Lie hingga dia terseret dan nyakut di jendela. Sedangkan Fuyao turun dengan bergantung pada sebuah tali.
Seorang laki-laki (yang jadi sahabatnya Feng Teng di Boss and Me, lupa namanya) berpakaian sama dengan kakak Pei berjalan membelah semak-semak. Fuyao yang sedang duduk santai di atas pohon melihatnya dan langsung turun menyapa dan menggandeng lengannya. "Kakak seperguruan pertama."
"Kenapa kau menyelinap keluar dan turun dari gunung lagi? Aku sudah memberitahumu beberapa kali. Kau tidak boleh menyelinap turun sendirian."
"Aku tahu. Aku hanya merindukanmu."
Tiba-tiba kakak Pei datang menyela. "Omong kosong!" Dia memberi hormat pada kakak seperguruan pertama lalu menceritakan bahwa Fuyao berani memasuki tempat latihan suci untuk berlatih. Siapa yang tahu berapa banyak peraturan yang sudah Fuyao langgar. "Dia harus dilaporkan pada ketua perguruan. Dia harus dihukum berat."
Kakak perguruan pertama meminta Kakak Pei untuk memaafkan Fuyao karena Fuyao masih muda. Jelas kakak Pei kesal karena Fuyao selalu dibela. Dia hampir saja akan memukul Fuyao. Kakak seperguruan pertama langsung menengahi dan berkata bahwa dia yang akan melaporkan Fuyao pada ketua dan memastikannya dihukum. Dia menyuruh Fuyao pulang ke bagian mistis hitam, diam disana dan renungkan kesalahan. Fuyao cuma manggut-manggut. Diam-diam kakak seperguruan pertama mengedipkan sebelah matanya dan Fuyaopun tersenyum.
Kakak Pei tidak rela membiarkan Fuyao pergi. Dia akan mengejarnya tapi kakak seperguruan pertama mencegahnya hingga mereka tidak sengaja berperlukan.
Di atas gunung, bagian mistis utama sedang berkumpul untuk melakukan upacara pengorbanan. Diam-diam ada seorang lelaki yang mengintip mereka. Sedangkan Fuyao sedang berusaha memanjat gunung dengan menggunakan sulur-sulur tumbuhan.
Dalam upacara pengorbanan, ketua perguruan yang juga merupakan ayah dari kakak pertama, memberitahu bahwa sebentar lagi akan diadakan acara berburu dan bertempur.
Di suatu bagian dari gunung itu, terlihat orang-orang yang berpakaian seperti Fuyao sedang mencuci, menumbuk sesuatu, membelah kayu, dan lain sebagainya. Kemudian terlihat seorang kakek berjalan dengan seorang anak kecil. "Tempat kita ini di sebut bagian mistis hitam. Kita bertanggung jawab melayani orang-orang." Datang seseorang menyerahkan sebuah pakaian. "Ini pakaian yang kau minta Paman Zhou." Okay, si kakek namanya paman Zhou. Paman Zhou menyuruh si anak untuk mengambil pakaian itu. "Dengarkan perkataanku ini. Siapapun yang mengenakan pakaian dengan warna seperti ini, mereka dalam posisi yang paling rendah. Siapapun yang mengenakan pakaian dengan warna selain ini, kau harus menghindari mereka." Paman Zhou menasehati si anak agar jangan seperti pimpinan anak-anak, Fuyao. Tanpa sengaja Paman Zhou melihat tanda nama Fuyao tergantung di tempat cuci baju. Menyadari bahwa Fuyao telah menyelinap pergi.
Fuyao akhirnya sampai di puncak gunung dan langsung mengagetkan laki-laki yang sedang mengintip acara pengorbanan. Ternyata dia adik seperguruan Fuyao dari bagian mistis hitam yang ditugasi Fuyao untuk mengambil baju biru kehijauan, seragam dari bagian mistis utama. Mereka akan berpura-pura menjadi orang dari mistis utama agar bisa menonton acara pengorbanan. (Btw, acara pengorbanan ini semacam doa bersama agar negara Air Dalam diberi kedamaian dan kemakmuran)
Ketua perguruan, kakak pertama, dan satu orang lagi mengacungkan pedangnya ke arah sebuah peti (fanding langit) yang menjadi pusat acara pengorbanan. Seketika peti tersebut melayang ke udara. Dua burung hitam putih datang dan terbang mengelilingi peti. Dari dalam peti muncul asap putih dan kertas-kertas beterbangan kemudian masuk kembali ke dalam peti.
Ketua perguruan berkata, "Mulai hari ini kita mendapat permohonan untuk permainan berburu dan bertempur yang dilaksanakan 8 tahun sekali. Selama kalian adalah murid perguruan yang telah dewasa, baik seragam putih, biru kehijauan, ataupun merah, kalian bisa ikut serta."
"Pemenangnya akan menjadi pahlawan. Yaitu seseorang yang memiliki inti sari tanaman sebagai isinya, dan kekuatan hewan sebagai tenaganya. Dia akan membawa kehormatan perguruan jiwa mistis dan menjadi pilar negara air dalam."
Fuyao menggerutu karena bagian mistis hitam masih saja direndahkan padahal katanya tidak memandang status. Tiba-tiba Paman Zhou menepuk pundaknya membuatnya kaget. "Kau mau mati? Cepat pergi!!"
Lagi-lagi Fuyao manjat pohon. Di bawahnya Paman Zhou marah-marah karena Fuyao tidak mau turun. Akhirnya dia mengiming-iminginya untuk turun gunung membeli anggur. Fuyao sontak senang diperbolehkan turun gunung. Begitu Fuyao turun, paman Zhou langsung memukulnya dengan tongkat dan menasehatinya panjang lebar tentang perbedaan status mereka dengan bagian mistis utama. Fuyao kesal. Begitu mendapat kesempatan, Fuyao langsung mengambil uang(?) dari tangan pamannya dan ngacir pergi. Paman Zhou hanya bisa berteriak agar Fuyao tidak membuat masalah di luar sana.
Hari sudah gelap. Terdengar seseorang bertanya,"Apa yang kau dapatkan dari perjalanan tiga bulanmu kali ini?"
Yang ditanya menjawab,"Saat aku pergi ke ibukota Kun aku bertemu putra mahkota. Beliau ramah dan baik dengan pembawaan bijaksana." Ternyata mereka adalah ketua perguruan dan kakak pertama.
Ketua perguruan bertanya apakah dalam perjalanan pulang kakak pertama mendengar kabar?
"Kabar apa?"
"Ada pemberontakan di ibukota Kun."
Kakak pertama terkejut.
Bersambung ke Legend of Fuyao episode 1 part 2
Bersambung ke Legend of Fuyao episode 1 part 2
EmoticonEmoticon