Episode 1 Part 2
Putra mahkota berjalan cepat menghampiri raja yang sedang terbaring sakit di ranjangnya. Dia memberi hormat pada ayahnya lalu membantunya duduk.
Raja bertanya, "Apa kau sudah mengurus segala sesuatu yang ku perintahkan?"
PM menjawab, "Aku sudah menunjuk Zheng Henian untuk mengatur pasukan di istana. Garnisun dan 8 unit penjaga ada di luar tembok kota. Tidak mungkin Qi Zhen lolos kali ini meskipun dia punya sayap."
Raja mengatakan bahwa sudah lama Qi Zhen mengincar tahtanya. Dan dalam 3 hari PM akan naik tahta. Kalau Qi Zhen tidak disingkirkan, garis keturunan kerajaan Xuanyuan akan dalam bahaya. "Ingatlah akar dan cabang."
Dan di dalam ruangan raja ada sebuah bejana berisi air yang terhubung dengan bejana lain di kediaman Qi Zhen (perdana menteri) sehingga dia bisa mendengar percakapan raja. (Semacam alat perekam ya?)
Di depan anak buahnya, Qi Zhen berkata dengan lantang, "Malam ini Air Dalam akan menjadi milikku." Terlihat pasukan anak buah perdana menteri keluar dari kediamannya sambil mengokang senjata.
Di kediaman perguruan jiwa mistis, ketua sedang menunjukkan surat kepada anaknya tentang Qi Zhen yang mengincar tahta raja. Kakak pertama tidak percaya Qi Zhen akan mencelakai raja karena dia adalah perdana menteri negara yang hanya berada dibawah satu orang dan diatas banyak orang.
Ketua mengatakan bahwa Qi Zhen memegang banyak kekuasaan. Cepat atau lambat perang dengan Xuanyuan pasti akan terjadi.
Kakak pertama bertanya apakah mereka akan diam saja. Ayahnya menjawab bahwa jiwa mistis adalah perguruan persilatan. Mereka tidak akan ikut campur dalam perebutan kekuasaan. Tidak berpihak pada siapapun dan diam mengamati adalah jalan yang benar.
"Tapi, Chen'er sudah menerima anugrah baginda." (Jadi kakak pertama namanya Chen'er)
Ayahnya langsung memperingatkannya untuk tidak melibatkan perasaan pribadi dan cukup fokus untuk menjadi yang terbaik dalam permainan berburu dan bertempur agar semua orang takut dan mengagumi kemampuan Chen'er.
Pasukan Qi Zhen menyerang kerajaan air dalam. Qi Zhen dan pengikutnya mendatangi putra mahkota dan salah satu anak buahnya menghunuskan pedang ke perut putra mahkota diikuti perintah dari Qi Zhen untuk menghabisi semua keturunan Xuanyuan. Kemudian,seorang diri, Qi Zhen masuk ke ruangan raja lalu menenangkan raja bahwa dia tidak akan membunuh raja dan menyuruh raja untuk menyaksikan bagaimana dirinya akan merebut tahtanya.
Pasukan Qi Zhen membelah hutan mengejar seseorang. Tak jauh dari sana, Fuyao mengendarai kereta kudanya yang membawa anggur. Tak sengaja Fuyao malah menabrak orang yang di kejar. Diapun menghampirinya.
"Selamatkan aku. Aku adalah putra Pangeran Quandu, Xuanyuan Min." (Kayaknya pangeran Quandu itu PM)
Fuyao meletakkan Xuanyuan Min yang tidak sadarkan diri ke atas kereta kudanya. Diapun melajukan keretanya. Sayangnya, ternyata kakak Pei sudah menyiapkan sebuah jebakan untuknya. Anak buah Fuyao berusaha mengetapelnya. Untuk menghindarinya Fuyao lompat dari kereta kuda tapi dia malah mendarat di jaring-jaring yang sudah dipasang kakak Pei sebelumnya. Sedangkan keretanya terjatuh ke lembah dan Pangeran Xuanyuan Min terlempar dari kereta. Terlihat seseorang menyeret tubuh Xuanyuan Min.
Pasukan Qi Zhen akhirnya menemukan tubuh Pangeran Xuanyuan Min. Merekapun membawanya. Anehnya sepatu yang dikenakan pangeran berbeda. Saat terlempar dari kereta, diperlihatkan sepatu pangeran berwarna kecoklatan. Sedangkan saat pasukan Qi Zhen membawanya, sepatunya berwarna hitam. (Sepertinya ada yang menukar Pangeran Xuanyuan Min)
Chen'er sedang menikmati pemandangan dari atas gunung. Seseorang datang. Chen'er langsung menggenggam tangan orang itu mengira dia Fuyao. Ternyata yang datang adalah kakak Pei. Diapun kecewa Chen'er menganggapnya Fuyao. Kemudian mereka membahas tentang Kakak Pei yang disuruh untuk menikah oleh keluarganya. Kakak Pei hendak mengutarakan perasaannya pada Chen'er tapi tiba-tiba terdengar teriakan minta tolong. Chen'er mengenali itu suara Fuyao. Kontan dia langsung pergi meninggalkan kakak Pei yang kesal setengah mati.
Disuatu tempat, anak angkat perdana menteri, Yun Heng, memerintahkan anak buahnya untuk membunuh Pangeran Xuanyuan Min yang tergeletak di tanah dengan tangan diikat. Anak buahnya sigap mengambil tali dan menjerat leher Pangeran Xuanyuan Min. Saat itulah salah seorang datang memberitahukan bahwa perdana menteri memerintahkan agar Pangeran Xuanyuan Min dibiarkan hidup. Tapi terlambat. Prajurit yang menjerat leher Pangeran mengatakan bahwa tampaknya Pangeran sudah meninggal.
Chen'er datang menyelamatkan Fuyao dan bertanya bukankah seharusnya Fuyao turun gunung untuk mengambil arak beras. Fuyao kontan panik mengingat arak berasnya. "Mati aku!!" Apalagi setelah itu Fuyao melihat guci arak berasnya telah pecah berkeping. Chen'er berjanji akan bantu menjelaskan pada paman Zhou. Lalu Fuyao teringat pada Pangeran Xuanyuan Min dan bertanya pada Chen'er apa tadi melihat seorang pria yang terluka. Chen'er terlihat cemburu melihat Fuyao mengkhawatirkan pria lain. Tanpa sengaja dia melihat punggung tangan Fuyao yang terluka. Chen'er meraih tangan Fuyao yang terluka lalu merangkulnya.
"Fuyao, kau adalah seorang gadis. Kau harus bisa menangis saat kau menderita, dan membuat seseorang sakit hatinya karenamu."
Chen'er membalut tangan Fuyao yang terluka dengan sapu tangannya. Dia berkata bahwa ini pasti perbuatan orang yang ingin menindas Fuyao karena Chen'er selalu memperhatikannya. Fuyao tidak masalah karena dia pasti akan membalasnya. Chen'er berjanji, begitu dia jadi ketua Perguruan Jiwa Mistis, dia akan mengijinkan Fuyao untuk menghapus perbudakan. Dia juga akan mengumumkan bahwa Fuyao adalah pendamping Yan Jing Chen. Fuyao tersenyum senang mendengarnya. Dan dibalik pohon, kakak Pei melihat mereka dengan mata berkaca-kaca.
Terdengar suara genderang dibunyikan, yang menandakan seseorang masuk gunung tanpa ijin. Ternyata Yun Henglah orangnya. Ketua perguruan langsung mendatanginya di jembatan dan bertanya kenapa Yun Heng menerobos perguruan jiwa mistis. Yun Heng to the point bahwa perdana menteri membutuhkan tabib untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Tak lama kemudian, Qi Zhen datang dengan kawalan pasukannya.
Tabib Zhong Yue sedang mengobati Pangeran Xuanyuan Min. Qi Zhen tampak meragukan kemampuannya. Namun, Ketua Yan Lie (ketua perguruan) meyakinkannya bahwa Tabib Zhong Yue adalah tabib terkenal di Jiang Hu.
Zhong Yue selesai mengobati Pangeran Xuanyuan Min. "Tidak ada yang salah dengannya. Dia akan bangun dalam waktu satu jam."
Qi zhen minta untuk diresepkan obat, namun Zhong Yue menolak karena tidak ada yang salah pada pangeran Xuanyuan Min.
Pangeran Xuanyuan Min (Ethan Juan) akhirnya bangun. (Dan benar ternyata pangeran Xuanyuan Min udah ditukar).Qi Zhen mendekatinya dengan secawan air teh dan langsung bertanya apa benar dia anak pangeran Qiandu?
Dengan takut-takut pangeran Xuanyuan Min menjawab, "Jika iya, kenapa? Kalau tidak, kenapa?" Sontak Qi Zhen melemparkan air tehnya. Pangeran Xuanyuan Min reflek menggunakan kekuatannya untuk memanipulasi air agar berkumpul di telapak tangannya lalu mengalirkannya ke sebuah cawan di lantai.
Qi Zhen kagum melihatnya. "Teknik manipulasi air dari keluarga Xuanyuan memang seperti namanya."
"Siapa kau sebenarnya? Bagaimana bisa kau tahu rahasia ini?"
Qi Zhen langsung berlutut memberi salam. "Aku Qi Zhen. Salam kepada yang mulia calon pewaris."
"Siapa calon pewaris kau maksud?"
"Nampaknya mandat dari ibukota Kun belum tersampaikan. Raja menobatkan yang mulia sebagai calon pewaris air dalam."
"Berarti aku akan jadi raja negara air dalam di masa depan?" Pangeran Xuanyuan Min tersenyum bahagia.
Bersambung ke Legend of Fuyao Episode 2 Part 1
Bersambung ke Legend of Fuyao Episode 2 Part 1
EmoticonEmoticon